Rabu, Juli 13

(Aku) Ikan

Lautan..
Adalah rumahku.
Tak seperti daratan, rumahku terbentang luas hingga memenuhi 1/3 bumi.

Aku bisa menuju belahan bumi manapun dalam lautan.
Dan, tidak padat penduduknya seperti mereka yang di daratan.

Jika kamu bisa lihat indahnya laut, maka kamu harus lihat lebih kedalamnya.
Tempat keputusasaan berada.
Berenang-renang kesana kemari tanpa tujuan.
Tanpa kawan, keluarga, dan ikan lain yang berpengaruh pada hidupmu.


Sepi..
Jika kamu bertemu 1 atau 2 ikan lainnya, jangan terbuai.
Mereka hanya datang sesaat.
Mereka hanya ilusi sesaat.
Karna, memang kita diciptakan untuk sendiri.

Jangan percaya dari tampilan yang dibawa.
Bisa saja itu dapat menerkam mu!
Bahkan terpesona dengan bentuk yang ditampilkan.

Laut ini..
Dalamnya tak terkira.
Membayangkan banyaknya keputusasaan yang mengendap disana.
Mengingatkan tentang mudahnya kamu mati di dalamnya.

Tetaplah di sana, kamu tidak perlu ke daratan untuk melarikan diri.
Tak perlu menyesal terlahir menjadi ikan.
Bagaimanapun, dunia gelap ini...
Adalah rumah mu.

Laut takan pernah membohongi mu.
Walau gelap,
Walau penuh dengan kesunyian,
Disanalah dunia yang nyata berada.
Perlahan pasti kamu akan menyukai kesunyian itu.

Jatuh hingga ke dasar palung. Tiada yang tahu.
Kesunyian itulah teman sejatimu.
Kau dirawatnya hingga kamu lupa bahwa kamu adalah seekor ikan yang telah mati.


[...]

Dunia yang gelap.
Terlihat cahaya dari ujung sana namun tak sampai ku raih.
Keheningan adalah nafasku.
Kesunyian adalah jantungku.
Kesepian adalah hidupku.
Takan terusik hingga laut ini habis dijajah oleh daratan.

Tidak ada komentar: