Kamis, September 3

Sebuah Misi Penyelamatan Untuk Komo

Kamis, jam 08:10 am.

Nada dering ending song of Avatar The Legend of Aang (a.k.a alarm) sudah berbunyi berkali-kali. Menandakan kalau aku sudah telat pergi ke kantor. Okay waktunya mandi!

***
Baru beberapa menit di kamar mandi, seperti biasa Komo; kucing tercinta, mengeong di depan pintu kamar mandi. Hal itu sudah biasa dilakukan Komo. Sepertinya hobinya adalah menunggu pelayannya selesai mandi. Tapi, tunggu! Suara ini berbeda. Agak jauh dan mengeongnya seperti minta tolong (insting kucingku keluar). Pasti ada yang tidak beres dengan si Komo..

Ini Kucingku, nama panjangnya Komowa Komowe :D
Lalu aku pun mengintip dari pintu kamar mandi untuk melihat apa yang terjadi dengan si Komo. Jreng!! Komo gak ada di depan pintu. Tapi, suaranya masih mengeong..!? Dimana kah? (horror) Aku mendongak keatas dan melihat... Tararararara~ Si Komo ada di rooftop! Dan sepertinya dia tidak bisa turun makanya mengeong panik (sok tau). Jadilah praktik membersihkan jiwa dan hati ditunda untuk beberapa menit. Rapi pakai baju, nengok keatas, Komo masih muter-muter mengeong, berfikir, liat jam, nengok ke ruang tamu dan kosong, nengok keatas lagi, basahin kaki, dan siap memanjat! Masih ada beberapa menit, cukup buat manjat keatas dan menyelamatkan Komo!

-Cerita Selingan-

Bagian belakang rumah ku itu ada rooftopnya. Tingginya dari bawah ke atas sekitar kurang lebih 10 meter. Tapi entah kenapa tidak ada tangga untuk naik keatas. Mungkin orangtua berfikir takut anaknya main diatas dan jatuh (berlebihan). Dahulu saat masih kanak-kanak, rumah lain disamping kanan memang belum dibangun, jadi masih lahan kosong. Mungkin karna itu (pembatas rooftop hanya setinggi betis) tidak diberi tangga.

Ini diaaa, salah satu sisi lainnya dari akses menuju rooftop XD

Tapi, karena naluri ke-monyet cicak-an kami; maksudku aku dan adik laki-laki ku, kami bisa memanjat keatas sewaktu kecil. Hanya orang-orang tertentu dengan bakat pemanjat ulung yang bisa memanjat keatas. Kalau bukan, sudah tentu hanya bisa melihat keatas dan bertanya-tanya seperti apa diatas sana. Jadi sewaktu SD, rooftop kami gunakan sebagai markas. Dimana adikku bisa menyembunyikan burung peliharaan yang diambil dari sarangnya juga aku yang bisa membuat tenda-tendaan untuk bisa bermain rumah-rumahan.

-Back to the topic-

Yah intinya, kelakuan manjat memanjat hanya terjadi dimasa kecil yang masih energic semangat 45. Dan saat ini, seperti terpanggil kembali untuk memanjat rooftop demi menyelamatkan Komo (takut kalau tetangga duluan yang dapetin Komo). **Begitu memanjat... Ugh baiklah, kakiku sudah kepanjangan, dan berat badanku sudah begitu banyak, serta dinding menuju atas yang licin.. Bertahan.. Naik satu kaki, dorong badan, naik lagi kaki satu lagi, berhenti ambil napas, dorong badan lagi, yak, beberapa meter lagi sampai daaaaannnn.... sampai!!** Cukup, ada beberapa alasan yang membuat aku gak naik sampai atas, jadi tetep di posisi memanjat namun sudah sampai ujung atas pembatas. Waktunya memancing Komo untuk mendekat.

Sembari menyeimbangkan badan, tangan berpegangan di penutup pemisah dinding dan menguatkan kaki untuk bertahan, aku berusaha memanggil Komo yang sedari tadi mondar-mandir mengeong. "Ayo Komo.. Sini Komo.." gagal. Dia gak mau. Kaki sudah gak kuat dan tembok sudah makin berasa licin. Jatuh kebawah bisa wasalam. Aku berusaha bujuk Komo dan yak!! dapet kaki depannya! *Maaf ya harus ditarik kaki depannya :'(* Komo berontak, dia begitu ketakutan dengan ketinggian. Cakar-cakarnya sengaja ditancapkan ke dinding tembok sebelahnya. Terpaksa tarik terus sampai maju, dan setelah badannya agak maju, baru tangkep. BERHASIL~!! HORAAAY~!! Waktunya turun.

Karna turun gampang, tinggal menguatkan punggung dengan bersandar ke tembok lalu kaki di tinggal diseret turun ditembok satunya. Beruntung licin, sehingga bisa turun dengan mudah. Nah, Komo sudah berhasil dipelukkan dengan selamat. Dirasakan jantungnya berdegup kencang (Ah mungkinkah ini yang dinamakan cinta!? #plak!). Misi selesai.

Komo pun pergi dan waktunya aku kembali ke aktivitas semula. Yak bagus, waktu sudah menunjukkan pukul 08:25 am. Alamat absen kesiangan (emang selalu). Sekian cerita heroik saya dalam menyelamatkan Komo si kucing manja nan garang.





-The End-

1 komentar: