Selasa, Juni 26

I'm going to be a MOM!!


https://yufidia.com/doa-nabi-zakaria-agar-mendapat-keturunan/

Suatu kebahagiaan bukan? Ketika kita sudah memiliki teman hidup dan kini akan hadir manusia baru yang akan mengisi hari-hari rumah tangga yang penuh drama. Ucapkan syukur Alhamdulillah atas semua karunia ini.


💕💕💕💕💕


31 Januari 2018


Awalnya, saya dan suami berniat untuk menunda momongan dengan mengkonsumsi Pil KB. Alasannya sepele, yaitu karna kita masih sama-sama muda. Masih ingin bebas menanam benih-benih cinta seperti anak muda pada umumnya.. Alay sekali memang, tapi yaa itulah sebagian kecil kebahagiaan yang kita rasakan. Maklum, baru merasakan rasanya kemana-mana bersama sang terkasih. Kikikik

Namuuun..... *jeng jeng jeng jeng* setelah kenyang dinasehati para rekan kerja, orangtua, dan lingkungan sekitar, akhirnya kita menyerah untuk bersenang-senang berdua saja yang lain biar aja ngontrak. Dan karena didasari juga rasa malas untuk mengkonsumsi obat, akhirnya yang sering ditunggu-tunggu oleh emak tertjinta pun datang. Hadir makhluk kecil ganteng yang akan mengisi hari-hari kita. Kemudian galau....

My first test after 2 months marriage, 2018-01-31 at 5.11.15 AM

"Lalu, perasaannya gimana tuh setelah tau akan mengemban misi berat??", said hati ini.

Hmm... Perasaan saat itu langsung jadi campur aduk! Saya cuma bisa bilang,
"ini serius?!",
"Seriusan?",
"Ahaha bercanda aja ini badan..",
"Masa sih?",
"Ini salah kali ya??"
"Garisnya gak keliatan jelas, salah kali ya.."
"Masa sih.. Gue bakalan jadi emak?"
"No!!"
"Eh tapi alhamdulillah.. Akhirnya datang juga ye kan..",
"Hu...hu..hu.. bersyukur lah kamu wahai manusia bumiiii",
Daaan percakapan-percakapan lainnya yang muncul di hati ini. Membuat dialog panjang dan butuh waktu berhari-hari untuk meyakininya. Seakan gak percaya tapi harus percaya ini terjadi. *plak* Akhirnya, tanggal 8 Februari saya mencoba memeriksakan kandungan ke Rumah Sakit di daerah Ciputat.

----- Pengalaman pertama periksa kandungan -----

1. Check up kesehatan segala macam dan bla bla bla
2. Nunggu giliran
3. Begitu giliran tiba..

"Ada yang bisa dibantu?", Dengan nada riang, dokter muda ini menyambut saya.

"Ada dok, saya mau cek apa saya hamil?", tanya saya ragu-ragu.

"Oh boleh.. Sebelumnya bla bla bla bla". *ngomong panjang x lebar*

*Enggak ngerti, iya iya aja. Misua juga gak ngerti, jadi nyimak aja*

"Yaudah yuk langsung periksa.", kata si dokter mempersingkat waktu.

Mungkin bete juga kali dokternya hahah karna kita planga-plongo gak ngerti maksud dari bahasa kedokteran yang dilontarkan si ibu dokter muda ini. Akhirnya saya pun beranjak ke tempat tidur untuk diperiksa. Deg deg deg-an, berasa kaya mau tes CPNS.

"Dibuka celananya ya. Semuanya.", kata si dokter tiba-tiba.

*Jgeerr!*

Yang tadinya lagi cengar cengir main drama ke doi *sempet-sempetnya ye*, langsung diem. Bengong. Gak denger. Minta dokternya ulang lagi ngomong apa tadi.

"Apaan dok?", tanya saya minta diulangi.

"Lepas celananya.", kata si ibu dokter datar.

*Jgeerr!!*

"Lepas semua???", tanya saya gak percaya.

"Iya semuanya. Lepas aja, gak apa-apa. Yuk sini buruan.", gak sabar dokternya.

*Jgeerr!!!*

Dan saat itu saya langsung syok. 

Dalam hati "Iya kali!! Masa bottomless sih??! Ih kan malu! Diliat orang!".

Dan rasanya saat itu mau nangis pulang aja. Mau gak mau harus buka celana dengan disaksikan ibu dokter, asistennya, dan tentu aja si doi. Eh tapi kayanya dia sibuk ngetwit zzzZZ.

"Kita usg dulu yaah, liat si dedenya udah ada atau belum.", kata si dokter ramah. Mungkin beliau juga geli liat saya yang gelagapan karna malu.

"Ooh, ini baru kantung janinnya aja nih. Baru sekitar 3 minggu yah. Berati kita gak perlu cek transvaginal yaa.", kata dokternya.

Saya yang sebelumnya sempet browsing apa aja yang dilakukan saat periksa kehamilan, sudah bernafas lega karna tidak perlu sampai cek transvaginal. Tapi disisi lain jadi ngebatin juga. Buat apa dong saya lepas celana semuanya begini??! asdfghjkl.

---- Sekian pengalaman pertama saya mengenai periksa kehamilan yang super duper awkward itu. Setelahnya, saya gak mau lagi periksa disana. Kita mencoba dokter lain yang ramah dan melayani pasien dengan bahasa yang kita mengerti. Agak ribet kalau konsultasi dengan dokter yang bicara dengan bahasa kedokteran. Serasa harus bawa kamus kedokteran buat paham. ----

-----

Setelah dibuat galau oleh dokter di RS pertama yang saya sambangi, akhirnya di bulan berikutnya, dengan lokasi periksa yang berbeda dan dokter yang berbeda, barulah saya mengerti akan apa yang sedang tubuh saya alami. Perubahan-perubahan yang terjadi, berapa usia kehamilan saya, perkiraan hari lahirnya, serta pantangan yang harus diikuti ibu hamil demi kesehatan ibu dan janinnya.

Hari ini, akhir Juni 2018.

Usia kehamilan saya sudah memasuki 24-25 minggu. Perut masih kelihatan kecil dan masih dianggap langsing padahal saya sendiri lihat perubahan bentuk tubuh saya sudah tidak lagi sama seperti waktu gadis. Tapi, perut segini sudah bikin susah gerak, jalan dikit langsung engap. Tidur uring-uringan cari posisi yang enak. Si doi makin suka ngeledek saya dengan kata "gemuk/buntelan". Ke toilet terus sebentar-bentar. Gak bisa main kejar-kejaran dengan kucing tercinta. Bahkan dilarang untuk menyentuhnya. Hiks.

Anak ganteng yang ketika di USG sedang berpose duck face ini diperkirakan lahir di bulan Oktober. Ihiy~ asdok di klinik tempat saya check up terakhir sudah menduga-duga kalau kita ini sudah merencanakan kehamilan ini agar babanya, -red. doi, pas ultah dapet kado paling spesial. Ah bisa aja lo mba! *plak*

Persiapan menjadi orang tua baru ini masih sekedar menyiapkan mental untuk proses kelahiran normal yang tentunya saya idam-idamkan. Dan belum ada persiapan mengisi rumah mungil kita dengan segala macam perabotan untuk si manusia kecil ini nanti.. Masih bingung juga sih. Apalagi saat debat dengan persoalan-persoalan kecil. Seru berkepanjangan yang lama-lama bikin bete.

Aah, itu semua memang harus dinikmati. Segala macam perasaan nano-nano nougat yang dirasa. Segala macam drama-drama alay yang dilayangkan. Semua keluh kesah yang hilir mudik berganti. Semuanya memang harus dinikmati dengan senikmat-nikmatnya. Karena inilah moment saya menjadi seorang istri, calon ibu, dan atau calon orang tua.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnndddddddddddd~~~ I WILL SAY THAT I'M GOING TO BE A MOM, SOON!! Wait me, see me, hey my little prince. *wink*



--- SEKIAN ---

Tidak ada komentar: