Selasa, Desember 22

Sesuatu yang lain(?)

Aku cemburu pada sesuatu yang bukan milikku.
Apa yang baru saja aku alami?

Hari ini aku sedang merasakan ingin "sembunyi" dari dunia, dari orang-orang yang ada disini..

Aku ingin sembunyi dari mereka, dari keramaian, dari sosial, dari kumpulan, serta dari manapun yang memungkinkan aku terlibat dalam urusan orang.

Aku ingin menarik diri dari dunia, dari mereka, dari sahabat, serta dari orangtua. Hingga mereka tidak perlu mencariku lagi.

Entah kenapa hari ini terasa dunia terasa sempit. Bosan... Seperti tidak ada ruang gerak.
***

Di kantor saat ini sedang merayakan hari spesial. Yaitu Hari Ibu. Sepertinya dijadikan Hari Nasional oleh pemerintah untuk mengenang perjuangan para ibu dalam mengusir penjajah.

Aku yang saat ini tengah menikmati santap siang dari perlombaan Menghias Tumpeng, duduk di tengah kerumunan orang. Menatap mereka (ibu2, bapak2, anak muda, anak kecil, serta semua karyawan kantor lainnya) yang tengah berbahagia [sepertinya] menikmati acara pembagian HADIAH untuk para hadirin yang berada diruangan itu; jika mereka beruntung.

Melihat canda dan tawa mereka..

Melihat suasana yang penuh keakraban..

Memandangi satu persatu bagaimana mereka bisa tersenyum gembira saat mendapatkan hadiah.
Ataupun tertawa karna hal yang aku tidak mengerti dimana letak kelucuannya.

***

Aku bukan membenci mereka. Bukan pula membenci suasana ini. Namun ada sesuatu yang lain yang tidak bisa aku jelaskan "mengapa aku disini". Aku cemburu, cemburu pada sesuatu yang bukan milikku. Aku cemburu mengapa mereka bisa tetap tertawa dan tersenyum riang seperti itu.

Aku cemburu pada diriku yang dulu. Ditengah keramaian, aku memikirkan diriku yang dulu. Pribadi yang penuh sukacita, aktif, serta selalu tersenyum for no reason. Aku merasa sedang diruangan sempit. Terhimpit sesuatu yang aku tidak mengerti mengapa mereka bisa sebebas itu mengeluarkan ekspresinya. Ekspresi yang entah palsu atau memang alami.

Aku cemburu melihat mereka tertawa girang saat mendapatkan hadiah. Cemburu saat temanku saling mendiskusikan sesuatu yang aku merasa tidak ada di dalamnya.

Merasa sempit dan sendiri. Aku cemburu pada keadaan ramai yang seperti itu.
Well, karna perasaan yang tidak menyenangkan ini; duduk ditengah keramaian namun merasa sendiri, aku memisahkan diri dan pamit untuk kembali ke meja kerja. Sejenak aku memikirkan betapa tidak adil. Memegang suatu "janji" kepada orang lain namun aku tidak yakin bahwa hal itu bisa membuatku tidak merasa sendiri. Sepertinya aku harus membuat suatu "Hubungan Timbal Balik" agar aku tidak merasa rugi dalam hal adil.



-SEKIAN-